11 July 2007

:: Flobamora

Flobamora….! Apa yang terbayang dalam otak Anda ketika mendengar kata tersebut. Seperti kosa kata dalam kamus Inggeris, menurut Linda, isteriku. Namun menurutku sendiri setelah memejam mata dan membayangkan kata tersebut, yang terlintas samar samar dibenakku adalah pengarang komik romance tahun 1970-an. Florence ! Terbesit juga dalam otak ini, aroma suatu tempat nan eksotis di mediterian. Entah dimana. Mungkin ada sebagian dari Anda , mengasosiakan kata tersebut dengan kata Flora, seperti acara TVRI jaman dahulu sebelum ada TV swasta. Yaitu Flora dan Fauna.

Perkenalanku dengan kata tersebut, dimulai ketika aku ditugaskan ke NTT. Waktu itu aku masih bertugas di Sumbawa Besar, NTB. Karena kedua provinsi tersebut saling bertetangga, dan jaman dahulu keduanya termasuk dalam gugusan pulau propinsi nusa penida, maka aku ingin memulai kepindahanku ke Kupang melewati jalan darat menggunakan sedan pribadiku, menempuh rute trans Flores. Lalu dari Larantuka, Flores Timur, aku akan menyebrang ke Pulau Timor.
Bukan perjalanan mudah ternyata. Bisa dikatakan perjalanan tersebut seperti perlombaan mobil off road, dan entah berapa kali chasis bawah mobilku menghantam jalan yang berlobang dan bergelombang. Dimulai saat perjalanan 8 jam meyembrang selat sape melintasi pulau Komodo, aku sampai di Labuhan Bajo, sebuah kota wisata di ujung barat pulau Flores. Selanjutnya setelah berkendara kurang lebih dua jam, aku tiba di Ruteng, sebuah kota kecil yang dingin. Lalu berturut-turut aku melintasi kota Bajawa, Ende, Maumere dan terakhir, paling timur ujung pulau Flores, aku tiba di kota Larantuka. Dari sini diperlukan waktu 11 jam menggunakan Ferry untuk sampai ke Kupang.

Ada suatu lokasi menarik antara kabupaten Ende dan kapupaten Sikka. Desa Moni namanya. Banyak berdiri cottage-cottage tempat peristirahatan. Dan tak jauh dari desa ini terdapat panorama alam yang tak boleh anda lewatkan. Gunung kelimutu dengan danau tiga warnanya yang terkenal itu! Berada dipuncak gunung, ketiga danau tersebut bagaikan cangkir-cangkir raksasa yang masing-masing berisikan air coca-cola, es cendol elizabeth berwarna hijau muda serta air perasan lumut berwarna hijau tua pekat. Sebuah fenomena alam yang mengagumkan. Mungkin ketiga warna tersebut disebabkan oleh pantulan dari flankton yang berbeda pada tiga telaga tersebut.
Kembali ke laptop, eh ..maksudku ke awal tulisan ini. Ternyata Flobamora adalah suatu akronim. Singkatan dari Flores, Sumba, Timor serta Alor. Empat pulau utama di NTT. Selain empat pulau itu, ada pula pulau kecil lainnya seperti pulau Rote, Sabu, Solor, Lomblen, dan lain-lain. Nama Flobamora juga digunakan untuk nama sebuah mall satu-satunya di Kupang.

1 comment:

Anonymous said...

sempat ke timor tidak?